Tuesday, December 3, 2013

Untuk RW

Maafkan karena pada akhirnya aku tahu namamu. Tapi percayalah hanya sampai di situ. Aku tak akan mencari tahu bagaimana wajahmu, di mana rumahmu atau apa mata kuliah favoritmu.

Rasanya mengucapkan "sama seperti aku yang bisa tetap kuat, kamu juga harus kuat" tidak akan pernah menjadi relevan. Kita sama-sama pernah dikhianati oleh orang yang kita salutkan, sama-sama pernah dilecehkan oleh apa yang kita anggap sakral. Sakitnya memang luar biasa, tapi tetap saja apa yang kamu rasakan jauh lebih sakit dari apa yang aku rasakan.

Ah, cukuplah membanding-bandingkan sakit dan beban. Karena kita menahan perih masing-masing, sebab kita melawan malu masing-masing.

Jadi, surat ini tak akan panjang. Akupun paham kalau kamu sudah terlalu muak dengan banyak hal. Dengan olok-olok yang menikammu, dengan belas kasihan yang merendahkanmu. Tapi di atas segala muakmu, di atas segala takutmu - kuatlah. Tetaplah kuat, karena mereka akan menerkammu saat kamu menolak untuk menjadi kuat.

-Marini Saragih-

0 comments:

Post a Comment

anggityamarini. Powered by Blogger.

© Bittersweet Footy Script, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena