Saturday, April 12, 2014

Untuk Teman Virtual

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, menulis hal semacam ini pasti akan menjadi kekonyolan tersendiri buatku. Bukan apa-apa, tapi aku pun tak berbeda jauh dengannya.

Namun aku melihat ke belakang. Yang sudah-sudah, yang dulu-dulu. Dan kalau mau jujur sekaligus picisan, aku benar-benar bersyukur. Dulu semuanya tak terkendali. Bila ditanya siapa yang salah, tentu aku yang tak bisa memegang kendali.

Cerita-cerita soal hidup di jalanan, tak punya tempat pulang, meminum sisa minuman bersoda berwadah McDonalds yang dipungut di pinggir jalan untuk menahan lapar, terdepak dari bangku kuliah, mengerjakan pekerjaan buruh kasar dari pagi sampai hampir dini hari demi bayaran yang tak seberapa bahkan ditunggak - semuanya tak pernah menjadi dongeng buatku.

Aku tak pernah bangga. Aku malu semalu-malunya, karena kalau aku bisa memegang kendali, aku pikir aku akan menjadi lebih terhormat di mata orang lain dan mataku sendiri.

Jadi, pagi ini seorang teman virtual sedikit mengeluh tentang tumpukan pekerjaannya. Keluhan yang serupa denganku beberapa waktu belakangan. Jadi aku paham rasanya. Namun lucunya, keluhannya membuatku sedikit iri.

Tapi sebetulnya, bukankah itu yang kita harapkan? Keluhan menjadi salah satu pertanda kalau semuanya berjalan normal. Bukannya mau membanding-membandingkan, merasa kuat atau bijaksana. Tapi rasa-rasanya, penyebab keluhan semacam ini lebih baik jika dibandingkan cerita-cerita dulu. 

Namun sekali lagi aku paham. Dia manusia, aku manusia, kita semua manusia.

Jadi, teman virtual, membangkanglah sekali-kali. Tak perlu menjadi berandal. Membangkanglah barang sebentar saja. Satu atau dua jam, satu atau dua hari. Karena waktu yang sebentar itu akan membuatmu rindu pada apa-apa yang menjadi biang keluhmu. 

Namun di atas segalanya, teman, ingat-ingatlah semua yang baik, semua yang manis, semua yang sedap didengar - nanti kamu akan menyadarinya sendiri kalau sebenarnya kita semua tak pernah kekurangan alasan untuk berbahagia.

Bandung, 12 April 2014

0 comments:

Post a Comment

anggityamarini. Powered by Blogger.

© Bittersweet Footy Script, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena